Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol, Ini Daftarnya, Mohon Wasp4d4
Obat sirup yang mengandung etilen glikol diindikasikan memicu terjadinya gagal ginjal akut pada anak, kendati hingga kini masih dalam pendalaman.
Beberapa obat sirup ditengarai mengandung etilen glikol yang merupakan bagian dari pengencer. Karena itu, untuk kehati-hatian sementara ini agar tidak digunakan lebih dahulu.
Meski di Indonesia, kebanyakan obat sirup yang beredar tidak mengandung etilen glikol. Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerapkan prinsip kehati-hatian.
Cek produk DISINI |
Kewaspadaan pada obat sirup yang mengandung etilon glikol (EG) dan dietilen glikol (DG) diterapkan, karena laporan di Gambia yang menduga dua zat tersebut menjadi penyebab gagal ginjal pada anak.
Di Indonesia, sebenarnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah melarang penggunaan dua bahan tersebut pada obat sirup.
Berdasarkan keterangan BPOM, ada 4 obat batu yang diduga mengandung EG dan DG di Gambia dan menjadi penyebab gagal ginjal akut. Berikut daftar obat sirup yang dimaksud:
- Promethazine Oral Solution
- Kofexmalin Baby Cough Syrup
- Makoff Baby Cough Syrup
- Magrip N Cold Syrup
Namun, daftar obat juga produsen yang dimaksud tidak terdaftar di Indonesia. Sebab, BPOM juga sudah menetapkan syarat agar tidak menggunakan zoat DG dan EG.
Meski demikian, untuk kehati-hatian BPOM juga menelusuri kemungkinan adanya kandungan DG dan EG karena cemaran bahan lain yang dipakai untuk pelarut tambahan.
Sebagai informasi, penggunaan obat sirup dilarang untuk sementara waktu di Indonesia setelah Kementerian Kesehatan RI menerbitkan surat resmi Nomor SR 0105/3/3461/2022 tanggal 18 Oktober 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Siti Maria Lestiawaty MM, pelarangan itu berlaku untuk seluruh obat dari jenis cair alias obat sirup termasuk juga vitamin untuk anak-anak.
“Itu dilakukan demi kehati-hatian. Kita semua harus waspada sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” ujar dr Siti Maria kepada wartawan hari ini, Rabu 19 Oktober 2022.
Lebih lanjut dr Siti Maria mengatakan, saat ini Kemenkes RI meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan hingga 18 tahun.
Mengacu pada data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus telah dilaporkan didominasi oleh anak-anak usia 1 hingga 5 tahun.
Sampai saat ini, penyebab dari gejala ginjal akut memang belum diketahui secara pasti. Namun diduga berasal dari zat pelarut yang terkandung dalam obat-obatan cair alias obat sirup.
Dijelaskan dr Siti Maria kandungan zat seperti etilen glikol dan dietilen glikol memicu gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak tersebut.
“Kemenkes bersikap hati-hati dan sedang melakukan penelitian lebih lanjut,” ujar dr Siti Maria.
Karena itu, penggunaan obat sirup untuk sementara ini dihentikan untuk kewaspadaan adanya obat mengandung etilon glikol dan dietilon glikol yang masuk secara tidak resmi.